Laju Kegagalan Dan Distribusi Laju Kegagalan,
A. Laju Kegagalan (λ)
A. Laju Kegagalan (λ)
Laju kegagalan (λ) adalah banyaknya kegagalan per
satuan waktu. Laju kegagalan dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara
banyaknya kegagalan yang terjadi selama selang waktu tertentu dengan total
waktu operasi komponen atau sistem. Laju
kegagalan terhadap waktu dapat dinyatakan dalam persamaan 1. (Ebeling,
1997)
........................................................ (1)
Laju kegagalan dalam
beberapa kasus dapat ditunjukkan sebagai penambahan atau increasing failure rate (IFR), sebagai penurunan
atau decreasing
failure rate (DFR), dan sebagai konstan
atau constant
failure rate (CFR), pada saat fungsi
laju kegagalan λ(t)
adalah fungsi penambahan, penurunan atau konstan. Konsep laju kegagalan
dilatarbelakangi oleh banyak komponen atau sistem rekayasa yang ternyata
menunjukkan perilaku λ(t)
mengikuti kurva bak mandi (bathtub curve)
seperti gambar 1. Berdasarkan gambar 1,
sebuah sistem akan bekerja dengan sejarah hidup yang terbagi dalam tiga masa
yaitu: (Dhillon, 2005)
a. Masa Awal (Burn-in)
Pada periode 0 sampai dengan t1
(permulaan bekerjanya peralatan), kurva menunjukkan bahwa laju kerusakan
menurun dengan bertambahnya waktu atau disebut sebagai decreasing failure rate (DFR). Laju kegagalan λ(t) menunjukkan gejala
menurun akibat kegagalan dini. Kegagalan tersebut diakibatkan kerusakan dalam
manufaktur, retak saat pengelasan, patah, adanya kontaminasi, dan rendahnya
kualitas pengendalian. (Ebeling, 1997)
Laju Kegagalan Dan Distribusi Laju Kegagalan |
Gambar 1.
Kurva Bathtub (Dhillon, 2005)
b. Masa Berguna (Useful Life)
Pada periode t1
dan t2 laju kerusakan cenderung tetap atau disebut constant
failure rate (CFR). Periode ini biasanya dikenal sebagai useful life
period. Komponen menunjukkan λ(t) yang kurang lebih konstan. (Ebeling, 1997)
c. Masa Aus (Wearout)
Pada periode setelah t2
menunjukkan bahwa laju kerusakan meningkat dengan bertambahnya waktu atau
disebut dengan increasing failure rate (IFR). Fungsi laju kegagalan λ(t) menunjukkan peningkatan dimana
peluang kegagalan komponen selama interval waktu yang sama menjadi bertambah
besar. Kegagalan ini diakibatkan oleh penuaan, korosi, gesekan, sehingga di
sebut fase pengausan (wearout). (Ebeling, 1997)
B. Distribusi Laju Kegagalan.
Laju
kegagalan dari suatu komponen pada umumnya dinyatakan dalam distribusi
statistik, jenis distribusi statistik yang digunakan antra lain adalah sebagai
berikut:
1. Distribusi Normal
Distribusi
normal yang sering disebut juga
dengan distribusi gaussian adalah salah satu jenis distribusi yang paling
sering digunakan dalam menjelaskan sebaran data. Probability density function (PDF) dari distribusi normal adalah simetris terhadap nilai
rata-rata (mean) dan dispersi
terhadap nilai rata-ratanya diukur dengan nilai standar deviasi. Dengan kata
lain parameter distribusi normal
adalah mean dan standar deviasi. Probability density function dari
distribusi normal dapat ditulis
seperti persamaan 2. (Ebeling, 1997)
.......................................... (2)
Dengan fungsi keandalan distribusi normal
dapat ditulis sebagai berikut:
.......................................... (3)
Dan laju kegagalan dari distribusi normal
adalah
....................................... (4)
Gambar 2.9 Pengaruh
Standar Deviasi σ (a) Dalam PDF
Normal; (b) Dalam Kumulatif
Distribusi Normal (Ebeling, 1997)
2. Distribusi Lognormal
Probability
density function
(PDF)
untuk
distribusi lognormal dapat ditulis
seperti persamaan 5. (Ebeling, 1997)
................................... (5)
Karakteristik distribusi lognormal mempunyai dua parameter yang
pertama parameter lokasi (m) dan yang kedua parameter skala (s), sama dengan standar deviasi. Jika distribusi waktu antar kegagalan
mengikuti distribusi lognormal, maka:
(Ebeling,
1997)
Gambar 2.10 Pengaruh
Bentuk Parameter s (a) Dalam PDF
Lognormal; (b) Dalam Fungsi Kumulatif
Distribusi Lognormal; tmed=1 (Ebeling, 1997)
Fungsi kehandalan
distribusi lognormal adalah:
................................... (6)
Laju kegagalan distribusi lognormal adalah:
...................................
(7)
Waktu rata-rata kegagalan
distribusi lognormal adalah:
................................. (8)
3. Distribusi Weibull
Distribusi weibull telah digunakan secara luas dalam teknik
kehandalan. Keuntungan dari distribusi ini adalah bisa digunakan untuk
merepresentasikan banyak probability
density function
(PDF) serta bisa digunakan untuk
variasi data yang luas. Karakteristik distribusi weibull:
Mempunyai 2 ( h, b ) atau 3 ( h, b, γ ) parameter, nilai h, b, γ dapat diketahui dari weibull probability paper atau
dari software, Saat nilai b= 1 dan γ= 0 weibull akan ekivalen dengan distribusi eksponensial, saat nilai b= 3,44 weibull akan mendekati distribusi normal. Jika distribusi waktu antar kegagalan suatu sistem
mengikuti distribusi weibull, maka: (Ebeling,1997)
Fungsi padat
peluang probability density function (PFD) distribusi weibull adalah:
................................... (9)
Beta
(β) pada distribusi weibull disebut sebagai bentuk parameter. Pengaruh bentuk
parameter tersebut
dapat dilihat pada gambar. 4 (a) dengan beberapa nilai
berbeda. Probability density function (PDF)
untuk β<1, memiliki bentuk yang mirip dengan exponensial, dan untuk nilai β>3
memiliki bentuk seperti distribusi normal. Ketika β=1, λ(t) bernilai konstan
dan distribusi ini sama dengan distribusi exponensial dengan λ=1/θ. (Ebeling,
1997)
Gambar 4. Pengaruh dari β (a) Dalam PDF Weibull; (b) Dalam Fungsi Keandalan Weibull. (Ebeling, 1997)
Fungsi kehandalan
distribusi weibull adalah:
..................................... (10)
Laju kegagalan distribusi weibull adalah:
.................................... (11)
Saat b<1 akan didapatkan
penurunan fungsi laju kegagalan, saat b>1 akan didapatkan peningkatan
fungsi laju kegagalan, b= 1 merupakan fungsi distribusi eksponensial.
Waktu rata–rata kegagalan
distribusi weibull adalah:
.................................... (12)
Gambar 5. Pengaruh
dari θ (a) Dalam PDF Weibull; (b) Dalam Fungsi Keandalan Weibull (Ebeling,
1997)
4. Distibusi Eksponensial
Fungsi padat peluang probability density function (PFD) distribusi eksponensial adalah: (Ebeling, 1997)
......................................... (13)
Jika distribusi waktu antar
kegagalan suatu sistem mengikuti distribusi eksponensial
, maka: (Dimitri, 2002)
Fungsi Keandalan
distribusi eksponensial adalah
......................................... (14)
Laju kegagalan distribusi eksponensial adalah
....................................... (15)
Waktu rata–rata kegagalan
distribusi eksponensial
adalah
....................................... (16)
Gambar 6. Fungsi Keandalan Exponensial (Ebeling, 1997)
0 komentar