Soal-soal Ujian Sertifikasi Ahli K3 - Konstruksi Bangunan, Instalasi Listrik dan Penanggulangan Kebakaran
Himpunan Peraturan Perundangan K3 (Download di sini)
3. ''Soal - soal Ujian Sertifikasi Ahli K3 - Kesehatan Kerja''
Soal-soal Ujian Sertifikasi Ahli K3 - Konstruksi Bangunan, Instalasi Listrik dan Penanggulangan Kebakaran |
Nah, sekarang ada soal pilihan ganda soal Past Test Penyelenggaraan Evaluasi dan Penunjukan Ahli K3 dengan kategori soal tentang Konstruksi Bangunan, Instalasi Listrik dan Penanggulangan Kebakaran. OK bisa langsung saja kita pelajari soal-soal berikut:
1. Pengujian kualitas alat pemadam api ringan (APAR) antara
lain berupa :
a. Kondisi bejana APAR nya saja
b. Kondisi bejana APAR dan kualitas obat pengisinya
c. Cara penempatan dan peralatannya
2. Sistem
penanggulangan kebakaran aktif, merupakan langkah penting dalam system
penanggulangan kebakaran, jenisnya dianataranya adalah :
a. Keadaan kualitas gedung dan perlengkapannya
b. Instalasi penanggulangan kebakaran permanen maupun temporer
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah
3. Intalasi
penangkal petir radio aktif, saat ini telah tidak diijinkan untuk dipasang di
Indonesia, sebab mengundang bahaya potensial berupa :
a. Exposure radio aktif
b. Kurang efektif menyalurkan arus petir
c. Sulit cara pemasangannya
4. Pelaksanaan
K3 Listrik dan penanggulangan kebakaran dilaksanakan dengan pola preventif,
apakah yang dimaksud dengan pola tersebut ?
a. Dimulai dari saat perencanaan
b. Dilaksanakan setelah ada kejadian kecelakaan
c. Dilakukan perawatan rutin
d. Dimulai saat pelaksanaan
5. Yang termasuk system proteksi kebakaran pasif antara lain
a. Kualitas bahan bangunan
b. Alat pemadam api ringan
c. Sarana evakuasi
d. Hydran
6. Ada 3 (tiga) jenis pompa hydrant / sprinkler yaitu :
a. Pompa listrik, pompa air, pompa bensin
b. Pompa listrik, pompa diesel dan pompa
jockey
c. Popa utama, pompa jocky dan pompa cadangan
7. Untuk
mendeteksi kebakaran pada ruangan yang cenderung memiliki suhu yang
berubah-ubah sebaiknya dipasang detector :
a. Asap type ionisasi
b. Panas type suhu tetap
c. Panas type kenaikan suhu
d. Jawaban a, b dan c benar
8. Penggunaan
media pemadam Halon Total Flooding System dibatasi
penggunaannya di Indonesia, disebabkan :
a. Kualitas pemadam buruk
b. Harga satuan mahal
c. Merusak lingkungan (lapisan ozon)
d. Jawaban a, b dan c benar
9. Beberapa persyaratan yg harus diperhatikan dalam rangka
memadamkan kebakaran antara lain :
a. Mengetahui arah angin
b. Mengetahui jenis benda yang terbakar
c. Mengetahui kondisi bangunan
d. (a), (b) dan (c) benar
10. Dalam
sistem jaminan keamanan pada jalur tangga darurat dari pengaruh gas atau asap
akibat kebakaran, diperlukan perlengkapan :
a. Fan sistem penyedot
b. Fan sistem takanan udara
c. Semuanya benar
d. Semuanya salah
11. Setiap instalasi penyalur petir harus dilengkapi dengan
pembumian sekurang-kurangnya :
a. 1 (satu) buah
b. 3 (tiga) buah
c. 2 (dua) buah
d. 4 (empat) buah
12. Sudut perlindungan setiap penerima petir adalah :
a. 90 ̊
b. 112 ̊
c. 120 ̊
d. 180 ̊
13. Potensi bahaya pada instalasi listrik diantaranya :
a. Beban lebih
b. Kebakaran
c. Panas
d. Peledakan
14. Sistem instalasi penyalur petir yang berlaku adalah :
a. Sistem radioaktif
b. Sistem konvensional dan elektrostatik
c. a dan b benar
d. a dan b salah
15. Alat yang digunakan untuk mengukur kehandalan elektroda
pembumian instalasi penyalur petir adalah :
a. Mega ohm meter
b. Insulation tester
c. Earth Resistans tester
d. Sound level meter
16. Untuk mendeteksi kebakaran di ruang genset sebaiknya
dipasang detector kebakaran jenis :
a. Asap tipe ionisasi
b. Panas tipe kenaikan suhu
c. Panas tipe suhu tetap
d. Jawaban a, b dan c benar
17. Dasar hukum pengawasan K3 Konstruksi Bangunan antara lain :
a. UU No. 1 Tahun 1970
b. Permen No. 1 Tahun 1980
c. SKB Menaker dan Menteri PU No. Kep. 174/Men/1986
No. 104/Kepts/1986
d. Jawaban a, b dan c benar
18. Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan dilakukan pada setiap
tahapan pekerjaan yaitu :
a. Perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan
b. Penggalian, pembetonan
c. Pemasangan tiang-tiang bangunan
d. Jawaban a, b dan c benar
19. Yang bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi
pada pelaksanaan pembangunan gedung adalah :
a. Konsultan perencana
b. Pemberi tugas
c. Kontraktor
d. Supplier material
20. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan akan dimulai pengurus
membentuk unit K3 yang berfungsi untuk :
a. Usaha-usaha pencegahan kecelakaan, kebakaran, peledakan dan
penyakit akibat kerja
b. Usaha-usaha pertolongan pertama pada kecelakaan
c. Usaha-usaha penyelamatan
d. Jawaban a, b dan c benar
21. Pengawasan K3 Sarana Bangunan meliputi :
a. Semua instalasi dari tahapan kegiatan pembangunan konstruksi
bengunan mulai dari kegiatan pelaksanaan, serah terima pekerjaan sampai dengan
masa pemeliharaan/perawatan.
b. Semua peralatan dari tahapan kegiatan pembangunan konstruksi
bangunan mulai dari kegiatan pelaksanaan, serah terima pekerjaan sampai dengan
masa pemeliharaan/perawatan
c. Semua sarana pendukung mulai dari kegiatan pelaksanaan,
serah terima pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan/perawatan
d. Jawaban a, b dan c benar
22. Tahapan pelaksanaan konstruksi bangunan terdiri dari :
a. Rancangan teknis pelaksanaan & pasca konstruksi
b. Rancangan teknis pelaksanaan
c. Rancangan pasca konstruksi
d. Jawaban a, b dan c benar
23. Salah satu bentuk pengawasan K3 konstruksi bangunan yaitu :
a. Akte Pengawasan Tempat Kerja Kegiatan Konstruksi Bangunan
b. Wajib lapor Pekerjaan / Proyek Konstruksi Bangunan
c. Daftar Periksa / Checklist K3 Bangunan Tinggi
d. Jawaban a, b dan c benar
24. Langkah-langkah dalam melakukan tahapan kegiatan konstruksi
bangunan yaitu :
a. Akte Pengawasan Tempat Kerja Kegiatan Konstruksi Bangunan
b. Standar Operation Procedure
c. Daftar Periksa / Checklist K3 Banguanan Tinggi
d. Wajib Lapor Pekerjaan / Proyek Konstruksi Bangunan
25. Petugas
teknis K3 yang mengkoordinir pelaksanaan K3 terhadap seluruh tahapan pekerjaan
konstruksi banguanan adalah :
a. Construction Safety Engineer
b. Construction Safety Inspector
c. Construction Safety Officer
d. Jawaban a, b dan c benar
26. Lantai kerja yang aman adalah lantai kerja yang memiliki
resistansi isolasi sekurang-kurangnya sebesar :
a. 10 kilo – ohm
b. 25 kilo – ohm
c. 50 kilo – ohm
d. 75 kilo – ohm
27. Pemasangan instalasi listrik di Indonesia pada saat ini
berpedoman kepada :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987 (PUIL 1987)
b. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
c. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2001 (PUIL 2001)
28. Apa kemungkinan bahaya yang dapat dialami seseorang terhadap
instalasi listrik ?
a. Bahaya sambaran petir
b. Bahaya sentuh langsung
c. Bahaya sentuh tidak langsung
d. Jawaban b dan c benar
29. Apa yang dimaksud dengan bahaya sentuh langsung ?
a. Sentuh pada bagian konduktif yang merupakan bagian dari
listriknya, yang dalam keadaan kerja normal umumnya
bertegangan dan atau dialiri arus
b. Sentuh pada bagian konduktif terbuka perlengkapan atau
instalasi listrik yang menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi
c. Sentuh pada bagian yang tidak konduktif dari perlengkapan
atau instalasi listrik
30. Standar Nasional Indonesia No. SNI-04-0225-2000 tentang
Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia 2000 (PUIL 2000) diberlakukan
melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor :
a. Permenaker No. Per.04/Men/1988
b. Kepmenakertrans No. Kep.75/Men/2000
c. Kepmenakertrans No. Kep.75/Men/2001
d. Kepmenakertrans No. Kep.75/Men/2002
31. Dalam persyaratan untuk Badan Pengusahaan Listrik, antara
lain disyaratkan :
a. Harus mempunyai teknisi yang memiliki kompetensi K3 di
bidang listrik yang disahkan oleh Kemenakertrans RI
b. Harus memiliki ahli K3 umum
c. Tidak harus memiliki teknisi
d. Semua jawaban a, b dan c benar
32. Kegagalan isolasi dari suatu instalasi listrik harus dicegah
terutama dengan cara :
a. Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik
b. Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat
c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik
d. Semua jawaban a, b dan c benar
33. Syarat-syarat
keselamatan kerja ditetapkan melalui peraturan perundangan salah satunya
persyaratan untuk mencegah terkena aliran listrik. Syarat-syarat tersebut
memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi kumpulan ketentuan yang susun
secara :
a. Acak, samara dan praktis
b. Teratur, samara dan Praktis
c. Teratur, jelas dan praktis
d. Jawaban diatas tidak ada yang benar
34. Instansi yang berwenang menurut PUIL 2000 adalah :
a. Lembaga yang memuat PUIL
b. Instansi yang memberlakukan PUIL
c. Badan Standar Indonesia
d. Badan pengusahaan listrik
35. Pengawasan instalasi penyalur petir diatur berdasarkan :
a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.02/Men/1989
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.04/Men/1987
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.04/Men/1985
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.01/Men/1979
36. Perancah (Scaffolding) merupakan bangunan peralatan yang
dibuat sementara yang berguna untuk :
a. Penyangga tenaga kerja
b. Penyangga bahan
c. Penyangga peralatan
d. Semua jawaban benar
37. Perancah (Scaffolding) dipakai harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat
b. Tidak harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat
c. Harus diberi pagar pengaman, apabila tingginya lebih dari 2
(dua) meter
d. Jawaban a dan c
benar
38. Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi
persyaratan :
a. Kemampuan perlindungan secara teknis
b. Ketahanan mekanis
c. Ketahanan terhadap korosi
d. Semua jawaban benar
39. Penggunaan lift yang salah yaitu :
a. Kapasitas angkut lift tidak dicantumkan dan dipasang dalam
kereta
b. Kapasitas angkut harus sesuai dengan kapasitas angkut sesuai
dengan ijin lift
c. Kapasitas angkut lift dicantumkan dan dipasang dalam kereta
d. Penetapan jumlah orang yang diangkut berdasarkan SNI yang
berlaku
40. Surat ijin operasi pemakaian lift berlaku selama :
a. 2 (dua) tahun dan dapat diperbaharui kembali
b. 3 (tiga) tahun dan dapat diperbaharui kembali
c. 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui kembali
d. Tidak ada yang benar