Rekayasa Sistem Kenyamanan Termal - akbarartikel-akbar

Rekayasa Sistem Kenyamanan Termal

By Akbar Prastiko - Juni 16, 2017

Desain Sistem Rekayasa Termal


1.      Saudara akan mengkondisikan suatu ruangan dari kondisi mula – mula atau kondisi awal menjadi kondisi yang diinginkan di titik 10
2.      Setiap kelompok terhadap suatu sistem yang dipilih harus melibatkan minimal 3 (tiga) proses fisis yang terjadi.
3.      Tentukan jenis peralatan termal yang mampu menjalankan setiap proses tersebut. (Alat, proses fisis, besaran termal entalpi, energi temperatur – TdB, TwB, RH, QT = Qsensibel + QLaten).
4.      Hitunglah sensibel heat rasio dan laten heat rasio di setiap proses.
5.      Diketahui,
·         AV = 150 m3/min
TdBA = 200C
RHA = 40%

·         Titik Kenyamanan yang diinginkan adalah :
TdB = 160C
RH = 70%

Kelompok X membuat titik – titik pada grafik Psycometric chart untuk merubah kondisi temperatur ruangan dengan temperatur awal di titik A menuju temperatur yang diinginkan di titik B. Pyscometric chart yang digunakan kelompok kami adalah ASHRAE PSYCHROMETRIC CHART No. 6 yang dapat dilihat pada gambar 1 yang telah disederhanakan.

Rekayasa Sistem Kenyamanan Termal

Gambar 1. ASHRAE PSYCHROMETRIC CHART No. 6

Nilai Parameter Psycometrik Pada Setiap Titik

Titik A
·      TdB A = 200C
·      TwBA = 120C
·      RHA = 40%
·      hA = 39 KJ/Kg
·      XA = 7 g moisture/Kg
·      vA = 1.00667 m3/Kg

Titik B
·      TdB B = 260C
·      TwBB = 14.3 0C
·      RHB = 30%
·      hB = 45 KJ/Kg
·   XB = 7.5 g moisture/Kg
·      vB = 1.0273 m3/Kg


Titik C
·      TdB C = 240C
·      TwBC = 17.20C
·      RHC = 60%
·      hC = 55 KJ/Kg
·   Xc = 12 g moisture/Kg
·      vC = 1.0273 m3/Kg

Titik D
·      TdB D = 160C
·      TwBD = 150C
·      RHD = 90%
·      hD = 48 KJ/Kg
·     XD = 12 g moisture/Kg
·      vD = 1.0013 m3/Kg


Titik E
·      TdB E = 160C
·      TwBE = 12.50C
·      RHE = 70%
·      hE = 40 KJ/Kg
·      X E = 9.5 g moisture/Kg
·      vE  = 0.0966 m3/Kg









Proses yang Terjadi
Dari gambar pyscometrik dan membuat titik yang diinginkan kemudian menentukan proses yang terjadi.

·         Proses AB
Proses dimana tekanan dalam kondisi tetap (isobarik) dan suhu mengalami peningkatan dan juga entalpi (h) dan volume spesifik juga mengalami peningkatan, hal ini untuk merubah kondisi uap kering menuju bagian selanjutnya yaitu kompresor.
·         Proses BC
Proses ini terjadi pencampuran udara kering menuju udara basah, terjadi peningkatan entalpi dan volume spesifik kondisi tetap (isovolume).
·         Proses CD
Proses ini terjadi penurunan entalpi dan semua suhu (TDB dan TWB), tekanan dalam kondisi tetap (isobarik)
·         Proses DE
Terjadi penurunan suhu wet bulb dan tekanan, suhu dry bulb dalam kondisi tetap (isotermik)
·         Proses EA
Dalam proses ini suhu (TDB dan TWB) dan tekanan dalam kondisi tetap (isotermik dan isobarik)

Thermal Equipment
Pada setiap proses yang terjadi di setiap titik maka dapat diketahui jenis peralatan termal yang cocok untuk kondisi tersebut diantaranya adalah :

·         Pada proses AB
TdB dan TWB meningkat, walaupun penaikan suhu yang tidak signifikan. Alat yang digunakan adalah heat exchanger.
·         Pada proses BC
TDB mengalami penurunan, TWB dan h sama – sama mengalami kenaikan dan v tetap (isovolume), alat yang digunakan adalah kompresor.
·         Pada Proses CD
Terjadi penurunan entalpi (h), suhu dry-bulb (TDB) dan suhu wet-bulb (TWB) maka alat yang digunakan adalah kondenser.
·         Pada Proses DE
Suhu dry bulb (TDB) tetap, dan suhu wet bulb (TWB) & entalpi (h) kondisi turun maka alat yang digunakan adalah ekspansion valve.
·         Pada Proses EA
Proses kembalinya ke kondisi awal, terjadi penurunan volume spesifik dan suhu TDB dan TWB dalam kondisi tetap (isotermik). Maka alat yang digunakan adalah Evaporator.
 
Menentukan Besarnya Kalor pada setiap Garis
·         QAB     = ṁA (hB hA)
                        = 149 Kg/min (45 – 39) KJ/Kg
            QAB     = 894 KJ/min

·         QBC      = ṁB (hC hB)
=146 Kg/min (55 – 45) KJ/Kg
            QBC       = 730 KJ/min

·         QCD     = ṁC (hC hD)
=146 Kg/min (55 – 48) KJ/Kg
QCD      = 1022 KJ/min

·         QDE     = ṁD (hD hE)
= 149.81Kg/min (48 – 40) KJ/Kg
QDE      = 1198.48 KJ/min

·         QEA     = ṁE (hE hA)
=1552 Kg/min (40 – 39) KJ/Kg
QEA      = 1552 KJ/min

Menghitung Sensibel Heat Rasio & Laten Heat Rasio
Qtot = Qsensible + Qlaten     
dimana     Qsensible         = QHE + QKompresor
                  = 894 KJ/min + 730 KJ/min
= 1624 kj/menit

 Qlaten = Qevaporator + Qcondensor
            =1552 KJ/min +1022 KJ/min
            = 2474 kj/menit

Qtot         = Qsensible + Qlaten     
= 1624 + 2474
= 4098 kj/menit

Panas  laten adalah kalor yang dibutuhkan untuk merubah wujud pada suhu tetap.

Panas sensible adalah panas yang digunakan untuk merubah temperature.

Perhitungan sensible heat ratio :


Perhitungan latent heat ratio :



  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...