Fault Tree Analysis (FTA) - akbarartikel-akbar

Fault Tree Analysis (FTA)

By Akbar Prastiko - Juni 04, 2017

Fault Tree Analysis (FTA),
Fault Tree Analysis (FTA) adalah suatu alat untuk menganalisis, dengan tampilan visual (gambar) dan mengevaluasi jalur dari suatu kegagalan pada sistem serta menyediakan suatu mekanisme untuk mengevaluasi tingkatan bahaya pada sistem (Ericson, 1999). Konsep mendasar dari fault tree analysis adalah menterjemahkan dan menganalisis suatu kegagalan atau kesalahan dari sistem kedalam bentuk diagram visual dan model logika (Ericson, 1999). Diagram visual memberikan suatu bentuk model visual yang dengan mudah menggambarkan hubungan-hubungan yang ada pada sistem dan akar permasalahan yang terjadi (Ericson, 1999). Sementara model  logika memberikan mekanisma evaluasi secara kualitatif dan kuantitif (Ericson, 1999).  Suatu aturan dan symbol yang sederhana membantu menganalisis suatu sistem dan hubungan yang kompleks antara perangkat keras, perangkat lunak dan manusia (Ericson, 1999).

Peneliti sebelumnya yang pernah meneliti pada turbin gas adalah Ian Hunter, Joseph Daleo dan James Wilson dengan judul jurnal “Analysis of hot section failures on gas turbine in process plant service”. Penelitian tersebut menerapkan metode kualitatif fault tree analysis (FTA) untuk menganalisis sumber kegagalan pada plant tersebut. Hasil penelitian tersebut adalah ditemukannya penyebab kerusakan berupa keropos pada baling-baling turbin gas akibat timbulnya korosi. Korosi muncul akibat masuknya material asing pada turbin gas disertai lapisan pelindung yang kurang baik. (Hunter, 2000)

Cakupan dari fault tree analisis ini berbeda dengan blok diagram keandalan. Untuk fault tree ini mengarah top-down. penalaran deduktif di mana keadaan yang tidak diinginkan dari suatu sistem dianalisis menggunakan logika boolean untuk menggabungkan serangkaian acara-tingkat yang lebih rendah. Metode analisis ini terutama digunakan dalam bidang teknik keselamatan dan keandalan rekayasa untuk menentukan kemungkinan kecelakaan keselamatan atau tingkat sistem tertentu (fungsional) kegagalan.
Fault tree analysis menggunakan simbol sebagai alat untuk mempermudah merepresentasikan penyebab dan akibat diantara kejadian-kejadian. Simbol yang digunakan pada fault tree analysis adalah sebagai berikut (Nemeth, 2004) dapat dilihat pada Gambar 1 sampai 6:

·         AND Gate, suatu logika hubungan “DAN”. Hasil atau keluaran A ada jika dan hanya jika semua D1…Dn ada secara bersamaan.
Fault Tree Analysis (FTA)
Gambar 1. Simbol AND Gate (Ebeling, 1997)

·         OR Gate, suatu logika hubungan inklusif “ATAU”. Hasil atau keluaran B ada jika salah satu C1…Cn atau salah satu kombinasi tersebut ada.

Fault Tree Analysis (FTA)
Gambar 2. Simbol OR Gate (Ebeling, 1997)

·         Inhibit Gate, suatu keadaan yang menerapkan kondisi atau pembatasan dengan urutan yang harus dipenuhi sehingga keluaran dapat dihasilkan.

Fault Tree Analysis (FTA)
Gambar 3. Inhibit Gate (Ebeling, 1997)

·         Identifikasi terhadap peristiwa tertentu. Biasanya menjelaskan hasil atau masukan dari AND Gate atau OR Gate.

Fault Tree Analysis (FTA)
Gambar 4. Simbol Identifikasi (Ebeling, 1997)

·         Kejadian (biasanya merupakan kegagalan) yang dapat dijelaskan dengan komponen atau sirkuit tertentu.

Fault Tree Analysis (FTA)
Gambar 5. Simbol Kejadian Kegagalan (Ebeling, 1997)

·         Kejadian yang biasanya diharapkan terjadi kecuali kegagalan terjadi maka kejadian tersebut tidak akan terjadi.

Fault Tree Analysis (FTA)
Gambar 6. Simbol Kejadian (Ebeling, 1997)

Prosedur dan pendekatan untuk menggunakan fault tree analysis (FTA) sebagai alat untuk menganalisis dan mengevaluasi jalur kesalahan adalah sebagai berikut: (Ericson II, 1999)

Langkah 1 – Identifikasikan kejadian-kejadian utama yang mungkin akan ditentukan untuk dianalisis dan dicari penyebabnya. Hasil dari pengawasan manajemen dan analisis pohon resiko juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kejadian yang tidak diinginkan.

Langkah 2 – Tambahkan kondisi atau kejadian yang dapat berkontribusi atau mengakibatkan kejadian diatas.

Langkah 3 – Tetapkan logic gate (gerbang logika) sesuai dengan gabungan peristiwa yang menunjukkan apakah kedua peristiwa terjadi pada waktu dan tempat yang sama (AND) atau kejadian yang mungkin terjadi (OR). Pergerakan ke cabang pada fault tree menunjukkan efek.

Langkah 4 – Lanjutkan dengan mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang berkontribusi dan menetapkan simbol-simbol logika untuk menghubungkan peristiwa-peristiwa yang mungkin menjadi penyebab. Ketika beberapa kondisi terjadi pada serangkaian peristiwa, sejumlah peristiwa-peristiwa penting yang dapat menyebabkan kecelakaan dapat ditempatkan pada pohon.

Langkah 5 – Tentukan probabilitas kemungkinan bahwa setiap peristiwa yang terjadi dengan memikirkan kemungkinan berdasarkan probabilitas dari setiap pasangan peristiwa yang berkontribusi. Persamaan dibawah dapat menentukan gerbang logika AND dan OR. Bahkan jika probabilitas kejadian tidak dapat ditetapkan, FTA masih dapat berfungsi sebagai metode evaluasi.

Contoh:
Fault Tree Analysis (FTA)
Fault Tree Analysis (FTA)

  • Share:

You Might Also Like

1 komentar

  1. referensinya min ?? yang ericson 1999 itu buku judulnya apaa ?? makasih sebelumnya

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...