Assalamualaikum wr wb, hai guys, jumpa lagi dengan saya dalam berbagi pengalaman hidup. Kali ini saya akan bercerita pengalaman saya naik bus dari Jakarta menuju Surabaya. Kebetulan saya dan istri LDR, dimana isteri tinggal di Surabaya dan tempat kerja saya di daerah Jakarta Selatan, sehingga cukup sering saya melakukan perjalanan jauh. Namun alhamduliLlah lokasi tempat saya bekerja sangat di dukung dengan banyak alternatif dalam memilih transportasi untuk menuju ke Bandara, Stasiun dan Pool atau Terminal Bus.

https://damri.co.id/

Sebelum melakukan perjalanan tentunya saya melakukan pembelian tiket terlebih dahulu melalui Traveloka/RedBus/Shopee, tergantung mana yang memberi diskon atau cashback paling tinggi 😁. Setelah beberapa menit melakukan seleksi, akhirnya pilihan jatuh pada bis DAMRI melalui aplikasi Shopee yang ternyata juga terintegrasi dengan aplikasi Traveloka. Tiket Bus berangkat pukul 19.00 s.d 05.00 WIB (10 Jam Perjalanan).

Perjalanan dimulai dari Kantor menuju ke Stasiun MRT Blok M-BCA dengan menggunakan Gojek/Grab (biaya yang dikeluarkan sekitar IDR 13 ribu), kemudian dilanjutkan dengan naik MRT tujuan Stasiun MRT Bundaran HI (biaya yang dikeluarkan sekitar IDR 8 ribu). Perjalanan lebih kurang 10 Menit.

Sesampainya di Stasiun MRT Bundaran HI, saya turun dan menuju pintu keluar yang arahnya berujung di depan Plaza Indonesia. Setelah berada di depan Plaza Indonesia saya melakukan order Gojek/Grab kembali dengan tujuan Pool DAMRI Kemayoran (biaya yang dikeluarkan sekitar IDR 20 ribu). Perjalanan lebih kurang 15 Menit.

Setelah sampai di Pool DAMRI Kemayoran, saya langsung menuju Tempat Print Tiket. Berhubung masih agak sore dan belum waktu maghrib jadi saya putuskan untuk membeli minuman segar yang kebetulan tersedia banyak toko penjual minuman dan makanan di dalam ruang tunggu Pool DAMRI. Pemandangan mirip dengan terminal bus pada umumnya, namun di sini hanya khusus DAMRI. Tidak lama kemudian terdengar adzan maghrib berkumandang, dan saya pun bergegas mengambil wudlu dan melaksanakan sholat maghrib dan jamak ta'dhim Isya' sekalian.

Pool DAMRI Kemayoran

Selesai sholat, saya putuskan untuk langsung naik ke bus karena sudah pukul 18.14 wib. Setelah masuk bus dan dilakukan absensi oleh kondektur, saya pun mencari tempat duduk sesuai tiket saya. Saya cukup terpesona dengan tampilan interior dan model kursi bus yang sangat istimewa seperti business class di Pesawat. Kursi penumpang memiliki sandaran kaki dan arm rest yang dilengkapi cup holder, selain itu kursi juga bisa dilakukan reclining dan ada sandran betis untuk menahan kaki anda agar tidak capek. Malam pun saya habiskan dengan istirahat di bus yang cukup nyaman ini dan sambil melihat pemandangan kota/daerah yang dilewati selama perjalanan.

Sandaran Kaki

Tampil Samping

Tampil Depan

Pada pukul 21.00 wib perjalanan dihentikan sejenak untuk istirahat makan malam di Rest Area Toll. Kondektur bus membagikan kartu makan kepada setiap penumpang agar memperoleh servis makan gratis. Menu yang disajikan cukup lumayan, seperti nasi lauk telur ceplok, sayur, kare dan air mineral gelas. Untuk request menu lain atau minuman lain akan dikenakan tarif sendiri. Istirahat dan makan malam diberi waktu selama 30 menit, sehingga masih bisa digunakan juga untuk sholat atau ke toilet dulu.Setelah 30 menit, saya langsung naik kembali ke bus dan perjalanan dilanjutkan. 

Tibalah waktunya sampai di Surabaya (pukul 04.15 wib), saya pun turun di Terminal Bungurasih dan langsung menuju Masjid untuk sholat subuh. Setelah selesai sholat, saya lanjutkan menuju Halte Gudang Garam dekat pintu keluar bus kota untuk memesan Gojek/Grab menuju rumah. Sebenarnya bisa juga turun di Grab Point atau Grab Lounge sebelum Pintu Masuk depan Terminal Bungurasih.

Beberapa hari kemudian, waktu berlalu dengan cepat dan sudah saatnya kembali ke Jakarta. Perjalan dimulai dengan naik Gojek/Grab menuju Terminal Purabaya Bungurasih, turun di dalam terminal dekat masjid sebelah penitipan motor untuk sholat maghrib dulu karena bus berangkat pukul 19.00 wib. Setelah sholat saya lanjutkan menuju bus yang sudah siap di belakang barisan bus antar provinsi. Kali ini saya naik Bus Sinar Jaya karena kebetulan Bus DAMRI yang biasa saya pesan sudah lebih dulu habis. Namun untuk harga dan fasilitas alhamduliLlah tidak terlalu berbeda, kemudian untuk lokasi tujuan Bus juga masih dekat dengan transportasi yang bisa membawa saya lebih cepat menuju kantor yaitu MRT. Untuk Bus Sinar Jaya yang saya naiki pemberhentian terakhir adalah Pool Sinar Jaya Lebak Bulus yang lokasinya sangat dekat dengan MRT Lebak Bulus Grab (Hanya 300 meter), sehingga masih bisa menyempatkan diri lebih santai dan shoat subuh di stasiun MRT. Sampai di Lebak Bulus sekitar jam 04.00 WIB, namun tempat Pool Bus Sinar Jaya memang kurang didukung dengan fasilitas toilet yang bersih.

Sekian cerita pengalaman saya naik bus DAMRI dan Sinar Jaya untuk perjalanan Jakarta menuju Surabaya PP. Semoga bermanfaat dan memberi wawasan seputar transportasi bus di Indonesia.

Wassalamu'alaikum wr wb.

Assalamu'alaikum wr wb teman-teman pembaca sekalian, kali ini saya akan berbagi pengalaman lagi ketika kerja di PT Infomedia Nusantara. Sebelumnya saya sudah pernah berbagi pengalaman saya di artikel Pengalaman Kerja Di PT Infomedia Nusantara, namun untuk artikel kali ini bersumber dari teman kerja saya dulu di Infomedia (sebut saja Nesa>>isteri saya sekarang  hehehehe😆). Awal bergabung Maret 2012 di bagian 147 POTS. Empat bulan setelah bergabung di Infomedia Nesa menjadi salah satu dari tiga perwakilan 147 untuk menghadiri undangan HUT Infomedia, alhamduliLlah di suatu sesi pengundian hadiah mendapatkan hadiah 1 unit kulkas yang tidak disangka-sangka 😁 dan itu merupakan salah satu momen paling membahagiakan Nesa sebagai agent baru di Infomedia.

https://www.infomedia.co.id/

Jobdesk kita sama yaitu melakukan pelayanan bantuan (customer service) jaringan internet pelanggan melalui telepon atau Call Center layanan 147. Memang dalam layanan ini tidak hanya ada layanan Call Center tentang internet/produk Telkom group, namun juga ada pelayanan telpon rumah (POTS), Indihome, Flexi, Layanan Bank BNI, Layanan 108 (info nomor telpon) dan di dalamnya juga termasuk layanan sales/marketing. Kebetulan kami ditempatkan di bagian yang sama yaitu Internet Speedy yaitu pelayanan gangguan internet Speedy pelanggan dengan melakukan panduan perbaikan melalui telpon dan pembuatan tiket gangguan agar dibantu penanganan lebih lanjut oleh Teknisi Lapangan. Keseharian kami memiliki aktivitas yang sama namun yang berbeda adalah kegiatan tambahan lain selama kerja, dimana saya lebih fokus pada sistem pengaturan jadwal masuk kerja saya untuk menyesuaikan jadwal kuliah saya, di sisi lain Nesa lebih fokus untuk mencoba berkarir di Infomedia. Nesa sangat ingin berkarir di perusahaan ini karena selain wanita karir adalah salah satu cita-citanya di masa kecil, namun sebanding dengan pedapatan gaji yang diperoleh juga. Apalagi untuk penempatan kerjanya kini tidak jauh dari rumah dan masih di Infomedia Nusantara Surabaya (saat ini sudah pindah ke kota Malang), sehingga Nesa begitu berambisi untuk berkarir sambil di sisi lain mencoba mencari pekerjaan yang memberikan benefit lebih.

Dalam pekerjaan ini setiap bulan akan diberikan rapor/penilaian kinerja pegawai dan diterbitkan ranking karyawan dengan kinerja terbaik dan AlhamduliLlah Nesa selalu berada dalam urutan teratas daftar tersebut, dengan artian termasuk pegawai dengan kinerja terbaik. Suatu ketika Nesa dipanggil oleh SPV dan didaftarkan untuk ikut kompetisi Indonesia Contact Center Association (ICCA) yaitu kompetisi yang dilakukan untuk mengukur kualitas Pelayanan Contact Center suatu Perusahaan. Kompetisi diadakan di Jakarta dan diikuti berbagai Layanan Call Center Perusahaan member ICCA. 

Sebelum berangkat ke Jakarta Nesa dan teman-temen Infomedia group yang terdaftar kompetisi diberi briefing dan training tentang Pelayanan dan Kompetisi tersebut selama seminggu di Bogor. Akomodasi 100% ditanggung oleh Telkom selama training tersebut. Setelah seselai training di Bogor, Nesa kembali ke Surabaya untuk mempersiapkan kostum yang akan digunakan ketika kompetisi ICCA di Jakarta. Masing-masing peserta kompetisi ICCA diberikan uang saku yang nominalnya sama dengan harga Notebook standar dan akomodasi selama kompetisi ICCA juga 100% diakomodasi oleh Telkom. Peserta kompetisi diberi waktu 2 hari untuk mempersiapkan diri dan kebutuhan sebelum berangkat ke Jakarta, kebetulan uang saku tersebut akhirnya dibelikan Notebook karena kebtulan Laptop waktu kuliah telah hilang (sama denga  kejadian yang saya alami ketika kuliah 😂). Keberangkatan menggunakan Kereta Eksekutif Argo Bromo Anggrek dari stasiun Pasar Turi menuju stasiun Gambir-Jakarta. 

Sesampainya di Stasiun Gambir-Jakarta langsung diarahkan langsung menuju Fave Hotel Jakarta Selatan dengan dijemput Shuttle Bus. Sesampaianya di Fave Hotel, di situ benar-benar dilayani dengan sangat baik. Keesokan harinya adalah hari-H dan waktunya menuju kompetisi ICCA di Balai Kartini. Sampai di lokasi Nesa terkejut melihat perusahaan-perusahaan yang ikut bergabung dalam kompetisi tersebut, karena selain layanan call center perusahaan dalam negeri namun juga diikuti oleh layanan call center luar negeri yang perusahaannya belum belum tentu berkantor di Indonesia. Kompetisi sudah terjadwal dan telah ditentukan hari pelaksanaan masing-masing perwakilan. 

https://icca.co.id/tbcci-2020/

Selama 4 hari di Jakarta hari, pertama digunakan untuk persiapan kompetisi, hari ke-dua untuk bertanding di kompetisi. Hari ke-tiga Nesa manfaatkan untuk berkunjung ke pusat grosir Cililitan sambil menunggu rekan-rekan yang lain selesai kompetisi. Selesai dari Pusat Grosir Cililitan, Nesa berkunjung ke tempat saudara yang kebetulan sedang menyelesaikan kuliah S2 nya di Universitas Indonesia dengan naik KRL tujuan Stasiun KRL UI. Hari ke-empat adalah hari terakhir di Jakarta dengan naik Kereta Eksekutif Argo Bromo Anggrek, Nesa bersama temen-temen Infomedia peserta kompetisi ICCA diantar kembali pulang ke Surabaya.

Tahun 2015, Nesa ikut seleksi Pegawai PDAM Kota Surabaya dan alhamduliLlah di terima dan resign dari Infomedia Nusantara di bulan Juli 2015.

Mungkin sekian berbagi pengalaman dari Nesa, semoga bisa memberi manfaat atau wawasan kepada pembaca sekalian. Lain waktu insyaAllah akn dilanjut lagi tentang pengalaman seleksi masuk PDAM Kota Surabaya.

Terima kasih, wassalamu'alaikum wr wb......

Layanan Pajak

Assalamu'alaikum wr wb. Kali ini saya akan berbagi pengalaman membayar Pajak Kendaraan saya. Pajak merupakan hal wajib yang harus dibayar warga negara setiap tahun khususnya di Indonesia. Seringkali kita dibuat lupa dengan hal yang satu ini, mungkin karena banyak fikiran duniawi semacam beban kerja, urusan keluarga, hutang piutang dll. Bahkan terkadang ketika kita ingin membayar pajakpun juga masih dipusingkan dengan prosedur atau mungkin antrian yang cukup panjang sehingga membuat kita stress dan menambah beban hidup kita. Pengalaman saya sebelumnya waktu pembayaran pajak sempat dipusingkan dengan urusan mutasi STNK Kendaraan saya karena kebetulan alamat tempat tinggal di KTP saya berubah, hal ini yang membuat saya mencoba mencari alternatif lain yang lebih mudah dalam menunaikan kewajiban saya sebagai warga negara yang baik yaitu membayar pajak. Setidaknya lebih membantu sampai 4 tahun kedepan sebelum ganti Plat Nomor Kendaraan.

AlhamduliLlah akhirnya saya memperoleh informasi dari isteri saya bahwa bisa melakukan pembayaran Pajak melalui mesin Pembayaran di Indomaret. Akhirnya saya coba mendatangi Indomaret terdekat yang kebetulan tersedia mesin Pembayaran tersebut. Hal pertama yang saya lakukan adalah mendatangi kasir Indomaret untuk minta tolong diajari menggunakan mesin tersebut, maklum masih pemula. Selanjutnya saya dihadapkan di layar mesin Pembayaran tersebut dengan didampingi operator dari Indomaret, kemudian diarahkan ke menu pembayaran pajak. Sebenarnya tidak hanya Pajak Kendaraan saja yang bisa dibayarkan melalui mesin ini, namun bisa juga Pembayaran Listrik, Telepon dll. 

Setelah masuk menu Pembayaran Pajak Kendaraan, muncul form pengisian tentang data Pemilik Kendaraan dan Data Kendaraannya seperti berikut:

Mesin Bayar Pajak Indomaret